Selasa, 04 Februari 2014

Tugas Tya Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
            Semua orang memiliki cita-cita, ada yang ingin menjadi dokter, polisi, tentara dan sebagainya. Namun semakin bertambahnya usia dapat memacu minat yang berbeda, contohnya seperti saat masih kanak-kanak kita bermimpi dari yang logis hingga yang tidak logis seperti menjadi superman atau batman. Lalu pada saat mulai memasuki remaja, impian atau cita-cita yang kita ingginkan berubah.
            Di era  yang serba canggih ini semakin banyak peluang kerja atau profesi yang beragam sehingga membuat para remaja menjadi bimbang dalam menentukan cita-citanya.
            Dengan banyak banyaknya profesi yang beragam para remaja terutana siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA ) merasa pesimis akan kemampuan yang dimilikinya. Mereka merasa takut jika kemampuan yang mereka miliki tidak sejalan dengan harapan yang ada.
            Terkadang para remaja tidak sedikit yang memiliki cita-cita yang bertolak belakang dengan jurusan yang mereka geluti. Seperti anak IPA yang ber cita-cita ingin menjadi pengacara dan sebaliknya anak IPS yang ber cita-cita inggin menjadi dokter. Tetapi karena ketidakmampuan yang dimiliki untuk masuk ke jurusan yang diinginkan dalam mencapai cita-cita.

            Pada jurusan tertentu para remaja terutama para siswa yang menggeluti jurusan IPA mendapat sesuatu keistimewaan yaitu kebebasan untuk memilih Fakultas yang ingin diinginkannya. Maka timbulah cemoohan orang-orang yang merasa anak IPA merebut hak-hak siswa yang menggeluti jurusan IPS. Dan akhirnya siswa jurusan IPA harus mengubah cita-cita yang diinginkannya.
            Banyak orang yang memiliki kekurangan dalam minat dan bakatnya seperti anak-anak yang memiliki gangguan fisik dan mental yang tidak dapat mewujudkan cita-citanya, contohnya anak autis yang mengubur dalam-dalam keinginannya. Mereka juga memiliki cita-cita layaknya orang normal lainnya.
Dengan banyaknya teman-teman disekolah yang memiliki beribu cita-cita memunculkan rasa ingin mengikuti apa yang dicita-citakan olehnya. Tetapi tidak sadar dengan kemampuannya masing-masing.
            Dibalik itu semua, ada factor yang sangat mempengaruhi yaitu masalah ekonomi seperti orang yang kurang mampu dan pintar serta optimis dengan apa yang dicita-citakannya dengan perlahan terkubur hanya karena factor ekonomi yang kurang. Padahal disalah satu Universitas ada yang memberikan Beasiswa tapi disalah gunakan.
            Selain itu orang tua sangat berperan penting dalam cita-cita anak, tidak banyak para remaja yang terhambat cita-citanya karena keinginan orang tua berbeda dengan anaknya.
Bukan hanya itu saja, disaat kita sudah optimis dengan cita-cita, tidak berbeda pendapat lagi dengan orang tua namun ada satu hambatan yang sangat luar biasa yaitu banyaknya pesaing. Bahkan ada juga yang menyalahgunakan peraturan untuk menyaring siswa baru di Universitas. Sehingga membuat para remaja harus mengganti cita-citanya.

Dengan semua masalah yang membuat berubah-ubahnya cita-cita para remaja, kami penulis akan membuat penelitian tentang Konsistensi Cita-cita Para Remaja Sekolah Menengah Atas ( SMA ) yang kami beri judul “ KONSISTENTI CITA-CITA PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 1 BINJAI”.

Minggu, 19 Januari 2014

Asam-Basa -2

LARUTAN ASAM DAN BASA
Oleh : ERNI JULIANI SIREGAR

NIM: 8126141005

Asam dan basa merupakan dua golongan senyawa elektrolit yang penting. Definisi asam dan basa telah mengalami perkembangan sehingga mencakup semua zat yang bersifat asam atau bersifat basa. Pengertian asam dan basa yang biasa kita gunakan diambil menurut pengertian Arrhenius. Pengertian asam dan basa yang lebih luas diberikan oleh Bronsted-Lowry dan selanjutnya oleh Lewis.

1. Teori Asam Basa Arrhenius
Definisi asam dan basa yang lazim digunakan adalah menurut Arrhenius.
 Asam : Dalam air menghasilkan ion H+.
Asam Reaksi ionisasi


 HCl (aq)    --------->      H+   +    Cl-
 CH3COOH(aq)      ----------->        H+    +    CH3COO-
H2SO4(aq) --------------- >     2H+    +    SO42-
Basa : Dalam air menghasilkan ion OH.
Basa Reaksi ionisasi
NaOH  --------- >   Na+    +    OH-
Ca(OH)2 --------- >     Ca2+    +    2OH-
Al(OH)3  ---------------- >     Al3+    +    3OH-

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
a. Pengertian
 Asam = donor proton
Basa = akseptor proton.
b. Asam dan Basa Konjugasi
 Asam     :       H+    +    basa konjugasi
Basa + H+ →   asam konjugasi
NH3 adalah basa karena menerima proton (H+)
H2O adalah asam karena memberi proton (H+)
NH4+ adalah asam karena memberi proton (H+)
OH- adalh basa karena menerima proton (H+)
Pasangan asam bassa konyugasi adalah:
Asam kiri dengan basa kanan
Asam kanan dengan basa kiri
Untuk contoh di atas pasangan asam basa konyugasinya adalah:
H20 – OH-
NH4+ – NH3

c. Kekuatan Asam dan Basa
o Asam kuat : Mempunyai kecenderungan besar mendonorkan proton.
o Basa kuat : Mempunyai kecenderungan besar menarik proton.
o Semakin kuat asam, semakin lemah basa konjugasinya: Ka × Kb = Kw.

Contoh Soal 1. Menentukan asam/basa konjugasi
Basa konjugasi dari NH3 adalah . . . .
A. NH4OH
B. NH4+
C. NH2
D. OH–
E. NH2+
Pembahasan:
Basa konjugasi dari suatu asam mempunyai 1 H lebih sedikit daripada asam itu dan muatan turun 1. Jadi, basa konjugasi dari NH3 adalah NH2–.
Jawaban: C
Pendahuluan Asam Basa
Dalam kesempatan ini pembahasan materi asam basa ditekankan pada aspek teoritik untuk tingkah laku asam dan basa. Teori asam basa sebagaimana umumnya terus berkembang untuk menjawab tantangan berkaitan dengan teori-teori yang lebih awal. Teori asam basa yang paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1884. Menurut teori Arrhenius, asam adalah spesies yang mengandung ion-ion hidrogen, H+ atau H3O+, dan basa mengandung ion hidroksida (OH-). Namun demikian, dalam teori ini terdapat dua kelemahan utama yang menyangkut masalahpelarut dan masalah garam.
Teori asam basa Arrhenius ini berasumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam basa. Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6, larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-benar berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut.

Masalah kedua menyangkut tingkah laku garam. Garam seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun kenyataannya banyak garam yang bersifat tidak netral, jadi bertentangan dengan anggapan ini. Sebagai contoh, larutan ion fosfat dan karbonat bersifat basa, sebaliknya ion-ion amonium bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan ditunjukkan dengan oleh larutan NaH2PO4 yang bersifat basa.

Untuk mengatasi masalah tersebut dan juga agar lebih realistik, pada tahun 1923 Thomas M. Lowry dari Inggris dan Johannes N. Brønsted dari Denmark, masing-masing bekerja sendiri-sendiri melengkapi teori asam basa yang melibatkan pelarut yang kemudian dikenal dengan teori asam basa Brønsted-Lowry. Pemahaman asam basa yang melibatkan aspek donor-akseptor elektron dikenalkan oleh G. N. Lewis pada tahun yang sama dan ion oksida oleh H. Lux (1939) dan H. Flood (1947). Perlu dicatat bahwa pengertian asam basa bukan berbicara tentang aspek kebenaran melainkan aspek kesesuaian pada kondisi tertentu.

Teori Asam Basa

Dari keseluruhan teori asam basa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Teori Asam Basa Arrhenius

Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair (aqueous solution).
  • Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
  • Basa adalah  spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.

Teori Asam Basa Lewis

Teori asam basa Lewis didasarkan pada transfer pasangan elektron.
  • Asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.
  • Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.

Teori Asam Basa Brønsted-Lowry

Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton.
  • Asam adalah spesies pemberi (donor) proton.
  • Basa adalah spesies penerima (akseptor) proton.

Sifat-sifat Asam Basa

Sifat Asam

  • Mempunyai rasa asam (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!). Kata asam berasal dari bahasa Latin acere yang berarti asam.
  • Mengubah lakmus dari warna biru ke merah.
  • Larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
  • Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
  • Menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam alkali, alkali tanah, seng, aluminium).

Sifat Basa

  • Mempunyai rasa pahit (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!).
  • Terasa licin atau bersabun (awas jangan secara langsung menyentuhnya!).
  • Mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
  • Larutan basa menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
  • Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.

Contoh Asam Basa

Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:

  • Vitamin C (asam askorbat)
  • Asam cuka (mengandung sekitar 5% asam asetat)
  • Asam karbonat (terdapat pada minuman ringan)

Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:

  • Deterjen
  • Sabun
  • Amonia rumah tangga
Asam, basa dan garam (Plassa). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan senyawa asam, basa dan garam, bahkan hampir tiap hari kita selalu menggunakan senyawa yang bersifat asam maupun basa. Kita pun tak lepas dari garam karena hampir semua makan yang kita makan menggunakan garam. Untuk memahami tentang asam, basa dan garam mari kita bahas bersama-sama.

A. Asam
Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam  mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh  adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan. Perhatikan tabel berikut.
                       Tabel 1.1 Beberapa Asam dan Sumbernya


1.      Ciri-Ciri Asam 
   a.  Rasanya asam
b.  Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
c.  Mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7
d.  Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e.  Dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen
f.   Bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya                                                                                                    
 2.      Peranan Asam Dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut. 
Tabel 1.2 Beberapa Asam yang Ada di Sekitar

  Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya karena asam bersifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
a. mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon/tanaman mati.
b.  dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c.   mengubah pH air sehingga dapat mematikan ikan-ikan dan biota-biota air.
d.   merusak bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam (karbonat dan logam).
B.   Basa
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak , sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat  berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida.

1.   Ciri-Ciri Basa
   a.   Pahit dan licin di kulit
b.   Mempunyai pH lebih dari 7
c.   Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d.   Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e.   Dapat menetralkan sifat asam
f.    Bersifat kausatik atau dapat merusak kulit
Gambar 1.1 Sabun merupakan salah satu contoh zat yang bersifat basa


2.   Peranan Basa dalam Kehidupan  
Tabel  1.3 Beberapa Basa dan Fungsinya

C. Teori Asam Basa Arrhenius
Dari uraian di atas, salah satu ciri dari asam adalah senyawa yang berasa  asam dan memerahkan lakmus biru sedangkan basa adalah senyawa berasa pahit dan licin di kulit serta dapat membirukan lakmus merah. Ciri tersebut belum dapat menjelaskan mengapa asam atau basa dapat menghantarkan listrik atau dikenal dengan istilah elektrolit. Untuk itu, Svante August Arrhenius mengajukan suatu konsep asam-basa yang di kenal sebagai teori asam-basa Arrhenius.
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+). Semakin banyak ion H+, semakin kuat sifat asamnya. Dengan demikian,  dikenal asam kuat dan asam lemah. Asam kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion), sedangkan asam lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan tabel berikut.
                           Tabel 1.4 Asam Kuat dan Reaksi Ionisasinya
Tabel 1.5 Beberapa Asam Lemah dan Reaksi Ionisasinya
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Semakin banyak ion OH-, semakin kuat sifat basanya. Dengan demikian,  dikenal basa kuat dan basa lemah. Basa kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion), sedangkan basa lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan tabel berikut.

Tabel 1.6 Basa Kuat dan Reaksi Ionisasinya
  

Tabel 1.7 Beberapa Basa Lemah dan Reaksi Ionisasinya
 
D.   Garam
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang biasa digunakan untuk bumbu masak. Garam dapur merupakan salah contoh dari garam menurut  ilmu kimia.
Seperti halnya asam dan basa, garam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.8 Beberapa Garam dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-Hari

      Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:
1.   Dalam bentuk leburan (cairan) atau lelehan dapat menghantarkan listrik
2.   Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis asam (kuat atau lemah) dan basa (kuat atau lemah) pembentuknya.  
a.   asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral
b.   asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam
c.   asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa

E.                                          E.   Tingkat Keasaman  (pH)
Tingkat keasaman merupakan ukuran besar kecilnya pH yang menunjukkan skala keasaman dan kebasaan suatu larutan, angkanya sekitar 0 sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut.
11.   Larutan  asam memiliki pH<7
22.   Larutan basa memiliki pH>7
L3. Larutan netral memiliki pH=7

FpH meter/pH digital


§  Soal No. 1
§  Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 10− 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Pembahasan
§  Menghitung pH larutan atau pOH larutan.
§  Diketahui data:
§  [H+] = 10−4, dengan rumus yang pertama untuk mencari pH

  Sehingga:
 


ingat kembali rumus logaritma:
 


Soal No. 2
Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 2 × 10−4 M. Gunakan nilai log 2 = 0,3 

Pembahasan
[H+ ] = 2 × 10−4, dengan rumus yang sama, 

 



Ingat sifat log berikut 
 


Soal No. 3
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 3. Tentukan besar konsentrasi ion H+ dalam larutan tersebut! 

Pembahasan
Data:
pH = 3
[H+] = ..... 

 

Soal No. 4
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 2,7. Tentukan besar konsentrasi ion H+ dalam larutan tersebut! 

Pembahasan
Data:
pH = 2,7
[H+] = .....
§  Dengan rumus yang sama dan perhitungan memakai bantuan kalkulator
 


Soal No. 5
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 2,7. Tentukan besar konsentrasi ion H+ dalam larutan tersebut dengan tanpa kalkulator, diberikan log 2 = 0,3! 

Pembahasan
Data:
pH = 2,7
[H+] = ..... 

 
Soal No. 6
Suatu larutan diketahui memiliki pH sebesar 4,5. Tentukan pOH dari larutan tersebut!

Pembahasan
Data:
pH = 4,5
pOH =...

pH + pOH = 14
4,5 + pOH = 14
pOH = 14 − 4,5 = 9,5

Soal No. 7
Suatu larutan diketahui memiliki pOH sebesar 11,2. Tentukan pH dari larutan tersebut!

Pembahasan
Data:
pOH = 11,2
pH =...

pH + pOH = 14
pH + 11,2 = 14
pH = 14 − 11,2 = 2,8

Soal No. 8
Jika tetapan suatu asam HA 10−5, pH larutan HA 0,1 M adalah....
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
(umptn 1996)

Pembahasan
Menentukan pH melalui tetapan asam yang diketahui: 

 

dimana:
Ka = tetapan ionisasi asam
M = konsentrasi asam

Sehingga 


Soal No. 9
Tentukan pH dari larutan H2SO4 0,005 M

Pembahasan
H2SO4 termasuk asam kuat dan diasumsikan mengion dengan sempurna sebagai berikut:

H2SO4     →     2H+    +      SO42−
0,005 M        0,01 M         0,005 M

[H+] = 0,01 M = 10−2 M
pH = − log (10−2) = 2
§ 
Soal No. 10
Tentukan nilai pH larutan NH3 0,1 M diketahui Kb = 10−5!

§  Pembahasan
Menentukan pOH dari basa lemah terlebih dahulu melalui tetapan ionisasi basa yang diketahui: 

 


Sehingga 

 

Soal No. 11
Jika harga Kb NH3 = 2 10−5 maka pH larutan NH3 0,2 M adalah....
A. 11 + log 2
B. 11 − log 2
C. 8 − log 2
D. 8 + log 2
E. 3 − log 2
(uan 2002)

Pembahasan
Menentukan pOH dari basa lemah terlebih dahulu melalui tetapan ionisasi basa yang diketahui: 

 


Soal No. 12
Suatu larutan memiliki pH = 2. Tentukan pH larutan jika diencerkan dengan air seratus kali!

Pembahasan
Data:
Diencerkan 100 x berarti V2 = 100 V1
pH = 2, berarti [H+] = 10−2 
pH setelah diencerkan =....

V2M2 = V1M1 

 

Soal No. 13
Bila larutan asam kuat (pH = 1) diencerkan dengan air sepuluh kali, tentukan pH setelah pengenceran!


Pembahasan
Lakukan seperti nomor 11, akan diperoleh hasil nilai pH = 2


INDIKATOR ASAM BASA

            Asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami
LUMUT KERAK
Sebenarnya, untuk mengetahui asam atau basanya suatu zat dapat dicicipi dengan menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa tidak semua zat aman bagi tubuh kita. Masih ingatkah kalian bahwa ada bahan kimia yang bersifat racun?
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk keperluan eksperimen, para ilmuan menciptakan lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken (Rocella tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak digunakan dalam laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk kertas. Sebagai indikator asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara lain adalah sebagai berikut.
  • Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.
  • Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan lama.
  • Lakmus mudah di serap oleh kertas, sehingga di gunakan dalam bentuk kertas lakmus (agar zat lebih mudah meresap)
Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.
Semua zat tergolong asam apabila :
  • lakmus biru berubah menjadi merah, atau
  • lakmus merah tidak berubah warna
Semua zat tergolong basa apabila :
  • lakmus merah menjadi biru, atau
  • lakmus biru tidak berubah warna
Idikator Asam Basa
Nama Indikator
Dalam Basa
Dalam Asam
Lakmus
Metil merah
Fenolftalen
Brom timol biru
biru
kuning
merah
biru
merah
merah
tak berwarna
kuning
Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan antara lainfenolftalen, metil merah dan brom timol biru.
Fenolftalen dalam larutan asam tetap (tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning.
indikator alami
Di samping menggunakan indikator buatan, seperti lakmus, fenolftalen, metil merah dan brom timol biru, kita juga dapat mengenali senyawa asam atau basa dengan menggunakan indikator alami, seperti bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, kunyit dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini, beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah dan kunyit
1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu
1.       
    • Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
    • Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
    • Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.
    • Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
1.       
    • Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.
2. Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea
1.       
    • Pilihlah beberapa helai mahkota bunga Hidrangea
    • Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
    • Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.
    • Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
1.       
    • Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna
3. Cara pembuatan indikator alami dari kol merah
    • Haluskan sejumlah kol merah yang masih segar
    • Rebus selama 10 menit
    • Biarkan air kol merah menjadi dingin
    • Saring dalam stoples besar
    • Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
    • Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merah muda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.
4. Cara pembuatan indikator alami dari kunyit
    • Parut kunyit yang telah dibersihkan
    • Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil
    • Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
    • Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.

SOAL-SOAL ASAM DAN BASA

I. Pilihlah jawaban yang paling benar

1. Beberapa pernyataan  tentang asam:
a. Dapat memerahkan kertas lakmus
b. Dalam air terionisasi melepaskan ion H+
c. Larutannya dapat menghantarkan listrik
d. Bersifat korosif
e. Merupakan elektrolit kuat
Empat pernyataan  yang paling benar tentang asam, pernyataan….
a. a, b, c, d
b. b, c, d, e
c. a, b, c, e
d. a, b, d, e
e. a, c, d, e

2.  Larutan NaOH 0,1 M menunjukan daya hantar listrik yang lebih kuat daripada larutan NH4OH 0,1 M, pernyataan yang benar dari soal di atas adalah….
a. Larutan NH4OH mengandung ion yang lebih banyak daripada NaOH
b. Larutan NaOH mengandung ion yang lebih banyak daripada NH4OH
c. NaOH merupakan basa yang lebih lemah daripada NH4OH
d. Larutan NaOH mengandung atom H yang lebih banyak daripada NH4OH
e. Larutan NaOH memiliki derajat ionisasi yang lebih kecil daripada NH4OH

3.   Seorang anak mencoba mencelupkan kertas lakmus merah ke dalam larutan A ternyata kertas
lakmus tidak berubah warnanya,lalu kertas lakmus merah di celupkan kedalam larutan B , kertas
lakmus berubah warna menjadi biru, kesimpulan yang benar tentang kedua larutan adalah…
a. Larutan A dan B bersifat Garam
b. Larutan A bersifat Asam dan Basa
c. Larutan A bersifat Asam larutan B bersifat Basa
d. Larutan A bersifat Asam larutan B bersifat Asam
e. Larutan A dan B bersifat Basa

4.   Larutan bersifat basa jika…
a. pH = 7         b. pH < 7         c. pH > 7         d. pH = 0
5.   Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut…
a. Basa              b. garam.         c. asam            d. larutan
6.   Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indicator alam dan buatan, berwarna…
a. Kemerahan                            c. kebiruan atau kehijauan
b. keunguan                               d. kehitaman
7.  Contoh asam yang dapat dijumpai sehari-hari ialah… kecuali
a. Sabun               b. vitamin C              c. cuka            d. aspirin
8. Berikut termasuk indikator alami, yaitu…
a. Bunga sepatu, kunyit                         c. kulit manggis, lengkuas
b. Jahe lengkuas                                     d. jahe, kubis, ungu
9. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida disebut…
a. Asam             b. basa             c. garam           d. larutan
10. Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan sehingga menghasilkan warna merah,
maka larutan bersifat…
a. Basa              b. garam            c. netral             d. asam
11. Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari ialah… kecuali
a. Sabun         b. antasida (obat mag)          c. deodorant          d. cuka
12. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat…
a. Pewarna                                          c. penetralan
b. indikator asam basa                      d. gelas kimia
13. Sifat asam yaitu…
a. Terasa licin ditangan
b. Terasa pahit
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menghasilkan ion OH+ dalm air
14. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Natrium klorida, asam sulfat
b. Natrium klorida, natrium bikarbonat
c. Asam laktat, magnesium hidroksida
d. Ammonium klorida, asam laktat
15. Sifat basa yaitu…
a. Sebagian bereaksi dengan logam menghasilkan H2
b. Memiliki rasa asam
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menghasilkan ion H+ dalam air
16. Asam dan basa bila dicampur akan bereaksi dan menghasilkan…
a. Larutan asam
b. Larutan basa
c. Garam dan air
d. Air
 17.  Berikut ini asam paling lemah memiliki pH…
 a. 6             b. 5          c. 4          d. 3
       18.   Dari beberapa indikator
Indikator
Trayek pH
Perubahan warna
Metil jingga          
3,1-4,4
Merah-jingga
Metil merah
4,2-6,2
Merah-kuning
Bromtimol biru
6,0-7,6
Kuning-biru
Fenoptalein
8,3-9,6
Tak berwarna-merah
    Suatu sampel air sungai diuji pH dengan ditetesi beberapa indikator:
-          -  Dengan metil jingga berwarna jingga                              - Dengan metil merah berwarna kuning
-          -  Dengan bromtimol biru berwarna biru                           - Dengan PP tak berwarna
   Maka pH sungai diperkirakan sekitar…
a      a.     3,1 < pH < 7,6              c. 6,0 < pH < 8,3                                 e. 7,6 < pH < 8,3
b      b.     4,4 < pH < 7,6              d. 5,4 < pH < 6,0

7    19.  Definisi asam menurut Lewis adalah…
a     a.     Donor proton              c. Spesi yang melepaskan ion H+               e. Donor pasangan elektron
       b.     Akseptor proton         d. Akseptor pasangan electron
8     
9   20. Indikator A memiliki trayek pH = 6,0 – 7,5. Di atas trayek pH indikator berwarna kuning dan di bawah trayek pH berwarna biru. Jika ke dalam larutan HCl 0,001 M ditambahkan indikator A maka larutan akan berwarna1.    
a    a.  Merah       b. Kuning       c. biru           d. putih               e. hijau

         II. Essay Tes:
1           Hitunglah pH larutan :  

                  1.      HCl    0,1 M

         2.     Ca(OH)2  0,1 M

         3.      HCN  0,1 M  (Ka= 4,9 x 10-10)

         4.   Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 10. Tentukan besar konsentrasi ion OH-  dalam      larutan tersebut! 

     5.    Bila larutan asam kuat (pH = 4) diencerkan dengan air dua puluh kali, tentukan pH setelah pengenceran!

        


        
a.