LARUTAN ASAM DAN BASA
Oleh : ERNI JULIANI SIREGAR
NIM: 8126141005
Asam dan basa merupakan dua golongan senyawa
elektrolit yang penting. Definisi asam dan basa telah mengalami perkembangan
sehingga mencakup semua zat yang bersifat asam atau bersifat basa. Pengertian
asam dan basa yang biasa kita gunakan diambil menurut pengertian Arrhenius.
Pengertian asam dan basa yang lebih luas diberikan oleh Bronsted-Lowry dan
selanjutnya oleh Lewis.
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Definisi asam dan basa yang lazim digunakan adalah menurut Arrhenius.
Asam
: Dalam air menghasilkan ion H+.
Asam Reaksi ionisasi
HCl (aq) ---------> H+ +
Cl-
CH3COOH(aq) -----------> H+ +
CH3COO-
H2SO4(aq) --------------- > 2H+
+ SO42-
Basa : Dalam air menghasilkan ion OH–.
Basa Reaksi ionisasi
NaOH --------- > Na+ + OH-
Ca(OH)2 --------- > Ca2+
+ 2OH-
Al(OH)3 ---------------- > Al3+
+ 3OH-
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
a. Pengertian
Asam = donor proton
Basa = akseptor proton.
b. Asam dan Basa Konjugasi
Asam
: H+ + basa konjugasi
Basa + H+ → asam konjugasi
NH3 adalah basa
karena menerima proton (H+)
H2O adalah asam karena memberi proton (H+)
NH4+ adalah asam karena memberi proton (H+)
OH- adalh basa karena menerima proton (H+)
Pasangan asam bassa
konyugasi adalah:
Asam kiri dengan basa kanan
Asam kanan dengan basa kiri
Untuk contoh di atas pasangan asam basa konyugasinya adalah:
H20 – OH-
NH4+ – NH3
c. Kekuatan Asam dan Basa
o Asam kuat : Mempunyai kecenderungan besar mendonorkan proton.
o Basa kuat : Mempunyai kecenderungan besar menarik proton.
o Semakin kuat asam, semakin lemah basa konjugasinya: Ka × Kb = Kw.
Contoh Soal 1. Menentukan asam/basa konjugasi
Basa konjugasi dari NH3 adalah . . . .
A. NH4OH
B. NH4+
C. NH2–
D. OH–
E. NH2+
Pembahasan:
Basa konjugasi dari suatu asam mempunyai 1 H lebih sedikit daripada asam itu
dan muatan turun 1. Jadi, basa konjugasi dari NH3 adalah NH2–.
Jawaban: C
Pendahuluan Asam Basa
Dalam kesempatan ini
pembahasan materi asam basa ditekankan pada aspek teoritik untuk tingkah laku
asam dan basa. Teori asam basa sebagaimana umumnya terus berkembang untuk
menjawab tantangan berkaitan dengan teori-teori yang lebih awal. Teori asam
basa yang paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada
tahun 1884. Menurut teori Arrhenius, asam adalah spesies yang mengandung
ion-ion hidrogen, H+ atau
H3O+, dan basa mengandung ion hidroksida (OH-).
Namun demikian, dalam teori ini terdapat dua kelemahan utama yang menyangkut
masalahpelarut dan masalah garam.
Teori asam basa Arrhenius ini berasumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh pada
sifat asam basa. Jika hidrogen klorida, HCl, dilarutkan dalam air untuk
menghasilkan asam hidroklorida, larutan ini menghantarkan listrik, tetapi jika
dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, C6H6,
larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl di dalam
pelarut tersebut menyarankan bahwa pelarut benar-benar berpengaruh terhadap
tingkah laku zat terlarut.
Masalah kedua menyangkut tingkah laku garam. Garam seharusnya bersifat sebagai
spesies netral, namun kenyataannya banyak garam yang bersifat tidak netral,
jadi bertentangan dengan anggapan ini. Sebagai contoh, larutan ion fosfat dan
karbonat bersifat basa, sebaliknya ion-ion amonium bersifat sedikit asam dan
ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan
ditunjukkan dengan oleh larutan NaH2PO4 yang bersifat basa.
Untuk mengatasi masalah tersebut dan juga agar lebih realistik, pada tahun 1923
Thomas M. Lowry dari Inggris dan Johannes N. Brønsted dari Denmark,
masing-masing bekerja sendiri-sendiri melengkapi teori asam basa yang melibatkan
pelarut yang kemudian dikenal dengan teori asam basa Brønsted-Lowry. Pemahaman
asam basa yang melibatkan aspek donor-akseptor elektron dikenalkan oleh G. N.
Lewis pada tahun yang sama dan ion oksida oleh H. Lux (1939) dan H. Flood
(1947). Perlu dicatat bahwa pengertian asam basa bukan berbicara tentang aspek
kebenaran melainkan aspek kesesuaian pada kondisi tertentu.
Teori Asam Basa
Dari keseluruhan teori
asam basa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Teori Asam Basa Arrhenius
Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan
pada larutan berair (aqueous solution).
- Asam adalah
spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
- Basa adalah
spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.
Teori Asam Basa Lewis
- Asam adalah
spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.
- Basa adalah
spesies pemberi (donor) pasangan elektron.
Teori Asam Basa Brønsted-Lowry
- Asam adalah
spesies pemberi (donor) proton.
- Basa adalah
spesies penerima (akseptor) proton.
Sifat-sifat Asam Basa
Sifat Asam
- Mempunyai rasa
asam (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!). Kata asam berasal dari
bahasa Latin acere yang berarti asam.
- Mengubah lakmus
dari warna biru ke merah.
- Larutan asam
menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
- Bereaksi dengan
basa membentuk garam dan air.
- Menghasilkan gas
hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam alkali, alkali tanah,
seng, aluminium).
Sifat Basa
- Mempunyai rasa
pahit (awas jangan sekali-sekali mencicipinya!).
- Terasa licin atau
bersabun (awas jangan secara langsung menyentuhnya!).
- Mengubah lakmus
dari warna merah ke biru.
- Larutan basa
menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
- Bereaksi dengan
asam membentuk garam dan air.
Contoh Asam Basa
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
- Vitamin C (asam
askorbat)
- Asam cuka
(mengandung sekitar 5% asam asetat)
- Asam karbonat
(terdapat pada minuman ringan)
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
- Deterjen
- Sabun
- Amonia rumah
tangga
Asam,
basa dan garam (Plassa). Dalam kehidupan sehari-hari
kita sering berhubungan dengan senyawa asam, basa dan garam, bahkan hampir tiap
hari kita selalu menggunakan senyawa yang bersifat asam maupun basa. Kita pun
tak lepas dari garam karena hampir semua makan yang kita makan menggunakan
garam. Untuk memahami tentang asam, basa dan garam mari kita bahas
bersama-sama.
A.
Asam
Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari.
Semua senyawa asam mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini
desebabkan oleh adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki
rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam
sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung
asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan
darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan
makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan
pada pengangkutan makanan. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.1 Beberapa Asam dan Sumbernya
1. Ciri-Ciri Asam
a. Rasanya asam
b. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi
merah
c. Mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7
d. Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan
elektrolit)
e. Dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas
hidrogen
f. Bersifat
korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya
2. Peranan Asam Dalam
Kehidupan
Asam
merupakan salah satu senyawa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.2 Beberapa Asam yang Ada di Sekitar
Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam
juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya
karena asam bersifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam.
Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
a. mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai
dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon/tanaman mati.
b. dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam
tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c. mengubah pH air sehingga dapat mematikan
ikan-ikan dan biota-biota air.
d. merusak bangunan, terutama yang terbuat
dari batu pualam (karbonat dan logam).
B. Basa
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk
mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa
lemak/minyak , sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang
sangat berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak
dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida
atau aluminium hidroksida.
1. Ciri-Ciri Basa
a. Pahit dan licin di kulit
b. Mempunyai pH lebih dari 7
c. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d. Dapat menghantarkan listrik (termasuk
larutan elektrolit)
e. Dapat menetralkan sifat asam
f. Bersifat kausatik atau dapat
merusak kulit
Gambar 1.1 Sabun merupakan salah satu contoh zat yang
bersifat basa
2. Peranan Basa dalam Kehidupan
Tabel 1.3 Beberapa Basa dan Fungsinya
C. Teori Asam Basa Arrhenius
Dari uraian di atas, salah satu ciri dari asam adalah senyawa
yang berasa asam dan memerahkan lakmus biru sedangkan basa adalah senyawa
berasa pahit dan licin di kulit serta dapat membirukan lakmus merah. Ciri
tersebut belum dapat menjelaskan mengapa asam atau basa dapat menghantarkan
listrik atau dikenal dengan istilah elektrolit. Untuk itu, Svante August
Arrhenius mengajukan suatu konsep asam-basa yang di kenal sebagai teori
asam-basa Arrhenius.
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion hidrogen (H+). Semakin banyak ion H+,
semakin kuat sifat asamnya. Dengan demikian, dikenal asam kuat dan asam
lemah. Asam kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion),
sedangkan asam lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion).
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.4 Asam Kuat dan Reaksi Ionisasinya
Tabel 1.5 Beberapa Asam Lemah dan Reaksi Ionisasinya
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion hidroksida (OH-). Semakin banyak ion OH-,
semakin kuat sifat basanya. Dengan demikian, dikenal basa kuat dan basa
lemah. Basa kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion),
sedangkan basa lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion).
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.6 Basa Kuat dan Reaksi Ionisasinya
Tabel 1.7 Beberapa Basa Lemah dan Reaksi
Ionisasinya
D. Garam
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang
biasa digunakan untuk bumbu masak. Garam dapur merupakan salah contoh dari
garam menurut ilmu kimia.
Seperti halnya asam dan basa, garam juga memiliki peranan
yang sangat penting dalam kehidupan. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.8 Beberapa Garam dan Fungsinya dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:
1. Dalam bentuk leburan (cairan) atau
lelehan dapat menghantarkan listrik
2. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa,
atau netral tergantung jenis asam (kuat atau lemah) dan basa (kuat atau lemah)
pembentuknya.
a. asam kuat dan basa kuat akan terbentuk
garam yang bersifat netral
b. asam kuat dan basa lemah akan terbentuk
garam yang bersifat asam
c. asam lemah dan basa kuat akan terbentuk
garam yang bersifat basa
E. E.
Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman merupakan ukuran besar kecilnya pH yang
menunjukkan skala keasaman dan kebasaan suatu larutan, angkanya sekitar 0
sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut.
11. Larutan asam memiliki pH<7
22. Larutan basa memiliki pH>7
L3. Larutan netral memiliki pH=7
FpH meter/pH digital
§ Soal No. 1
§ Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi
ion H+ sebesar 10−
4 M dengan tanpa bantuan
alat hitung kalkulator!
Pembahasan
§ Menghitung pH larutan atau pOH larutan.
§ Diketahui data:
§ [H+] = 10−4, dengan rumus yang
pertama untuk mencari pH
Sehingga:
ingat kembali rumus logaritma:
Soal No. 2
Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H
+ sebesar 2 × 10
−4 M. Gunakan nilai log 2 = 0,3
Pembahasan
[H
+ ] = 2 × 10
−4,
dengan rumus yang sama,
Ingat sifat log berikut
Soal No. 3
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 3. Tentukan besar konsentrasi
ion H
+ dalam larutan
tersebut!
Pembahasan
Data:
pH = 3
[H
+] = .....
Soal No. 4
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 2,7. Tentukan besar
konsentrasi ion H
+ dalam
larutan tersebut!
Pembahasan
Data:
pH = 2,7
[H
+] = .....
§ Dengan rumus yang sama dan perhitungan memakai bantuan
kalkulator
Soal No. 5
Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 2,7. Tentukan besar
konsentrasi ion H
+ dalam
larutan tersebut dengan tanpa kalkulator, diberikan log 2 = 0,3!
Pembahasan
Data:
pH = 2,7
[H
+] = .....
Soal No. 6
Suatu larutan diketahui memiliki pH sebesar 4,5. Tentukan pOH dari larutan
tersebut!
Pembahasan
Data:
pH = 4,5
pOH =...
pH + pOH = 14
4,5 + pOH = 14
pOH = 14 − 4,5 = 9,5
Soal No. 7
Suatu larutan diketahui memiliki pOH sebesar 11,2. Tentukan pH dari larutan
tersebut!
Pembahasan
Data:
pOH = 11,2
pH =...
pH + pOH = 14
pH + 11,2 = 14
pH = 14 − 11,2 = 2,8
Soal No. 8
Jika tetapan suatu asam HA 10
−5, pH larutan HA 0,1 M adalah....
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
(umptn 1996)
Pembahasan
Menentukan pH melalui tetapan asam yang diketahui:
dimana:
K
a = tetapan ionisasi
asam
M = konsentrasi asam
Sehingga
Soal No. 9
Tentukan pH dari larutan H2SO4 0,005 M
Pembahasan
H2SO4 termasuk
asam kuat dan diasumsikan mengion dengan sempurna sebagai berikut:
H2SO4 →
2H+ + SO42−
0,005 M 0,01
M 0,005 M
[H+] = 0,01 M = 10−2 M
pH = − log (10−2) = 2
§
Soal No. 10
Tentukan nilai pH larutan NH3 0,1
M diketahui Kb = 10−5!
§ Pembahasan
Menentukan pOH dari basa lemah terlebih dahulu melalui tetapan ionisasi basa
yang diketahui:
Sehingga
Soal No. 11
Jika harga K
b NH
3 = 2
⋅ 10
−5 maka pH larutan NH
3 0,2 M adalah....
A. 11 + log 2
B. 11 − log 2
C. 8 − log 2
D. 8 + log 2
E. 3 − log 2
(uan 2002)
Pembahasan
Menentukan pOH dari basa lemah terlebih dahulu melalui tetapan ionisasi basa
yang diketahui:
Soal No. 12
Suatu larutan memiliki pH = 2. Tentukan pH larutan jika diencerkan dengan air
seratus kali!
Pembahasan
Data:
Diencerkan 100 x berarti V
2 =
100 V
1
pH = 2, berarti [H
+] = 10
−2
pH setelah diencerkan =....
V
2M
2 = V
1M
1
Soal No. 13
Bila larutan asam kuat (pH = 1) diencerkan dengan air sepuluh kali, tentukan pH
setelah pengenceran!
Pembahasan
Lakukan seperti nomor 11, akan diperoleh hasil nilai pH = 2
INDIKATOR
ASAM BASA
Asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa
mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan
basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak
kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat
dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda
dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat
berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasan tentang indikator
asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami
LUMUT KERAK
Sebenarnya, untuk mengetahui asam atau
basanya suatu zat dapat dicicipi dengan menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu
kita ingat juga bahwa tidak semua zat aman bagi tubuh kita. Masih ingatkah
kalian bahwa ada bahan kimia yang bersifat racun?
Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka untuk keperluan eksperimen, para ilmuan menciptakan lakmus. Lakmus
adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken (Rocella
tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak digunakan
dalam laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk
kertas. Sebagai indikator asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara
lain adalah sebagai berikut.
- Lakmus dapat berubah warnanya
dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun basa. Warna yang terjadi
pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan
asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.
- Lakmus sukar bereaksi dengan
oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan lama.
- Lakmus mudah di serap oleh
kertas, sehingga di gunakan dalam bentuk kertas lakmus (agar zat lebih
mudah meresap)
Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas
lakmus merah & kertas lakmus biru.
Semua zat tergolong asam apabila :
- lakmus biru berubah menjadi
merah, atau
- lakmus merah tidak berubah
warna
Semua zat tergolong basa apabila :
- lakmus merah menjadi biru, atau
- lakmus biru tidak berubah warna
Idikator Asam Basa
Nama
Indikator
|
Dalam
Basa
|
Dalam
Asam
|
Lakmus
Metil merah
Fenolftalen
Brom timol biru
|
biru
kuning
merah
biru
|
merah
merah
tak berwarna
kuning
|
Selain lakmus, dalam
laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan antara
lainfenolftalen, metil merah dan brom timol biru.
Fenolftalen dalam larutan asam tetap (tak
berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah.
Metil merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa
berwarna kuning.
indikator alami
Di samping menggunakan indikator buatan,
seperti lakmus, fenolftalen, metil merah dan brom timol biru, kita juga dapat
mengenali senyawa asam atau basa dengan menggunakan indikator alami, seperti
bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, kunyit dan beberapa jenis tumbuhan
lainnya. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna
berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator
alami? Di bawah ini, beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan
bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah dan kunyit
1. Cara pembuatan
indikator alami dari bunga sepatu
1.
- Pilihlah beberapa helai
mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
- Gerus dalam lumpang dengan
sedikit air.
- Saring ekstrak mahkota bunga
merah tersebut.
- Teteskan ekstrak mahkota bunga
ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
1.
- Catat hasil perubahan warna
yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika
didalam larutan asam akan memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan
memberikan warna hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.
2. Cara pembuatan
indikator alami dari bunga Hidrangea
1.
- Pilihlah beberapa helai
mahkota bunga Hidrangea
- Gerus dalam lumpang dengan
sedikit air.
- Saring ekstrak mahkota bunga
Hidrangea tersebut.
- Teteskan ekstrak mahkota bunga
ke dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
1.
- Catat hasil perubahan warna
yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea akan
memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan
memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna
3. Cara pembuatan
indikator alami dari kol merah
- Haluskan sejumlah kol merah
yang masih segar
- Rebus selama 10 menit
- Biarkan air kol merah menjadi
dingin
- Saring dalam stoples besar
- Teteskan ekstrak kol merah ke
dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
- Catat hasil perubahan warna
yang terjadi
Indikator asam-basa dari kol merah akan
berubah warna menjadi merah muda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi
hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.
4. Cara pembuatan
indikator alami dari kunyit
- Parut kunyit yang telah
dibersihkan
- Saring ekstrak kunyit dengan
alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil
- Teteskan ekstrak kunyit ke
dalam:
- Air suling (netral)
- Larutan cuka (asam)
- Air kapur (basa)
- Catat hasil perubahan warna
yang terjadi
Indikator asam-basa dari kunyit, akan
memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan
warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada
larutan netral.
SOAL-SOAL ASAM DAN BASA
I. Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Beberapa pernyataan tentang asam:
a. Dapat memerahkan kertas lakmus
b. Dalam air terionisasi melepaskan ion H+
c. Larutannya dapat menghantarkan listrik
d. Bersifat korosif
e. Merupakan elektrolit kuat
Empat pernyataan yang paling benar tentang asam, pernyataan….
a. a, b, c, d
b. b, c, d, e
c. a, b, c, e
d. a, b, d, e
e. a, c, d, e
2. Larutan NaOH 0,1 M menunjukan daya hantar listrik yang lebih kuat daripada larutan NH4OH 0,1 M, pernyataan yang benar dari soal di atas adalah….
a. Larutan NH4OH mengandung ion yang lebih banyak daripada NaOH
b. Larutan NaOH mengandung ion yang lebih banyak daripada NH4OH
c. NaOH merupakan basa yang lebih lemah daripada NH4OH
d. Larutan NaOH mengandung atom H yang lebih banyak daripada NH4OH
e. Larutan NaOH memiliki derajat ionisasi yang lebih kecil daripada NH4OH
3. Seorang anak mencoba mencelupkan kertas lakmus merah ke dalam larutan A ternyata kertas
lakmus tidak berubah warnanya,lalu kertas lakmus merah di celupkan kedalam larutan B , kertas
lakmus berubah warna menjadi biru, kesimpulan yang benar tentang kedua larutan adalah…
a. Larutan A dan B bersifat Garam
b. Larutan A bersifat Asam dan Basa
c. Larutan A bersifat Asam larutan B bersifat Basa
d. Larutan A bersifat Asam larutan B bersifat Asam
e. Larutan A dan B bersifat Basa
4. Larutan bersifat basa jika…
a. pH = 7 b. pH < 7 c. pH > 7 d. pH = 0
5. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut…
a. Basa b. garam. c. asam d. larutan
6. Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indicator alam dan buatan, berwarna…
a. Kemerahan c. kebiruan atau kehijauan
b. keunguan d. kehitaman
7. Contoh asam yang dapat dijumpai sehari-hari ialah… kecuali
a. Sabun b. vitamin C c. cuka d. aspirin
8. Berikut termasuk indikator alami, yaitu…
a. Bunga sepatu, kunyit c. kulit manggis, lengkuas
b. Jahe lengkuas d. jahe, kubis, ungu
9. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida disebut…
a. Asam b. basa c. garam d. larutan
10. Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan sehingga menghasilkan warna merah,
maka larutan bersifat…
a. Basa b. garam c. netral d. asam
11. Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari ialah… kecuali
a. Sabun b. antasida (obat mag) c. deodorant d. cuka
12. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat…
a. Pewarna c. penetralan
b. indikator asam basa d. gelas kimia
13. Sifat asam yaitu…
a. Terasa licin ditangan
b. Terasa pahit
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menghasilkan ion OH+ dalm air
14. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Natrium klorida, asam sulfat
b. Natrium klorida, natrium bikarbonat
c. Asam laktat, magnesium hidroksida
d. Ammonium klorida, asam laktat
15. Sifat basa yaitu…
a. Sebagian bereaksi dengan logam menghasilkan H2
b. Memiliki rasa asam
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menghasilkan ion H+ dalam air
16. Asam dan basa bila dicampur akan bereaksi dan menghasilkan…
a. Larutan asam
b. Larutan basa
c. Garam dan air
d. Air
17. Berikut ini asam paling lemah memiliki pH…
a. 6 b. 5 c. 4 d. 3
18. Dari
beberapa indikator
Indikator
|
Trayek pH
|
Perubahan warna
|
Metil
jingga
|
3,1-4,4
|
Merah-jingga
|
Metil merah
|
4,2-6,2
|
Merah-kuning
|
Bromtimol biru
|
6,0-7,6
|
Kuning-biru
|
Fenoptalein
|
8,3-9,6
|
Tak berwarna-merah
|
Suatu sampel air sungai diuji pH dengan
ditetesi beberapa indikator:
- - Dengan
metil jingga berwarna
jingga
- Dengan metil merah berwarna kuning
- - Dengan
bromtimol biru berwarna
biru
- Dengan PP tak berwarna
Maka pH sungai diperkirakan sekitar…
a a. 3,1
< pH < 7,6 c. 6,0 < pH
<
8,3
e. 7,6 < pH < 8,3
b b. 4,4
< pH < 7,6 d. 5,4 < pH
< 6,0
7 19. Definisi
asam menurut Lewis adalah…
a a. Donor
proton c. Spesi yang melepaskan ion
H+
e. Donor pasangan elektron
b. Akseptor
proton d. Akseptor pasangan electron
8
9 20. Indikator
A memiliki trayek pH = 6,0 – 7,5. Di atas trayek pH indikator berwarna kuning
dan di bawah trayek pH berwarna biru. Jika ke dalam larutan HCl 0,001 M
ditambahkan indikator A maka larutan akan berwarna1.
a a. Merah
b. Kuning c. biru
d. putih
e. hijau
II. Essay Tes:
1 Hitunglah pH larutan :
1. HCl 0,1 M
2. Ca(OH)2 0,1 M
3. HCN 0,1 M (Ka= 4,9 x 10-10)
4. Suatu larutan diketahui memiliki nilai pH sebesar 10.
Tentukan besar konsentrasi ion OH- dalam larutan tersebut!
5. Bila larutan asam kuat (pH
= 4) diencerkan dengan air dua puluh kali, tentukan pH setelah pengenceran!
a.